Thursday 28 March 2013

MODEL BENTUK HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
            Semenjak ditakdirkan di bumi,manusia merupakan bagian imanen dari kehidupan secara keseluruhan. Kehidupan itu sendiri terdiri atas komponen biotic (hidup) dan komponen abiotik.,yaitu tumbuhan,hewan,jasad renik,air udara,mineral dan seterusnya.
Definisi sederhana dari lingkungan adalah kombinasi dari semua faktor fisik dan organik yang bekerja pada makhluk hidup, penduduk, atau masyarakat ekologis dan daya ketahanan dan pertumbuhan.  kita Juga dapat mendefinisikan sebagai, Lingkungan adalah kombinasi dari  semua faktor fisik dan organik yang bekerja pada makhluk hidup, penduduk, masyarakat atau ekologis dan daya ketahanan dan pertumbuhan.
            Ini bisa menjadi komponen fisik, yang dikenal sebagai Lingkungan fisik Lingkungan binaan yang-biotik mencakup atau yang lingkungan. Lingkungan alam seperti kondisi udara, air, tanah, dll. atmosfer juga merupakan bagian dari lingkungan fisik tetapi mereka umumnya dikenal sebagai lingkungan alam. Lingkungan alam Pembongkaran kondisi udara, udara, tanah juga merupakan atmosfer dari lingkungan fisik tetapi mereka umumnya dikenal sebagai Lingkungan alam. Orang-orang di sekitar item atau hal, jenis lingkungan ini dikenal sebagai lingkungan manusia.
           
B. Rumusan Masalah
     1. Apakah pengertian lingkungan hidup?
     2. Apakah jenis-jenis lingkungan hidup?
     3. Bagaimana kualitas lingkungan hidup?
     4. Bagaimana hubungan manusia dengan lingkungan hidup?
     5. Apakah ciri-ciri lingkungan hidup?

C. Tujuan
     1. Mengetahui pengertian lingkungan hidup
     2. Mengetahui jenis-jenis lingkungan hidup
     3. Mengetahui kualitas lngkungan hidup
     4. Mengetahui hubungan manusia dengan lingkungan
      5. Mengetahui ciri-ciri lingkungan hidup.


BAB II
 PEMBAHASAN

A.Pengertian Lingkungan Hidup
            Lingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai:
1. Daerah di mana sesuatu mahluk hidup berada.
2. Keadaan/kondisi yang melingkupi suatu mahluk hidup.
3. Keseluruhan keadaan yang meliputi suatu mahluk hidup atau sekumpulan mahluk hidup, terutama:Kombinasi dari berbagai kondisi fisik di luar mahluk hidup yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan kemampuan mahluk hidup untuk bertahan hidup.
            Selama ini kita mengenal dan menyebut istilah “lingkungan hidup” sebagai “lingkungan” saja yang maksudnya adalah lingkungan hidup bagi manusia. Pengertian lingkungan hidup antara lain sebagaiberikut:
1. St. Munajat Danusaputra : Lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.(Darsono,1995)
2. Otto Soemarwoto : Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan  manuisa.
3. Emil Salim : Lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia
4. Pasal 1 UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup : Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup dengan manusia

B. Jenis- jenis lingkungan
            Berdasarkan pengertian tersebut, lingkungan hidup pada hakekatnya dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu :
1.Lingkungan hidup alami
            Lingkungan hidup alami merupakan lingkungan bentukan alam yang terdiri atas berbagai sumber alam dan ekosistem dengan komponen-komponennya, baik fisik, biologis.lingkungan hidup alami ini merupakan yang telah ada di alam tanpa memperoleh gangguan atau modifikasi oleh manusia.di dalam lingkungan hidup alami terdapat hubungan timbale balik antara lanikungan biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan hidup alami bersifat dinamis karena memiliki tingkat heterogenitas organisme yang sangat tinggi.

2.Lingkungan Hidup Binaan/Buatan
            Lingkungan hidup binaan/buatan mencakup lingkungan buatan manusia yang dibangun dengan bantuan atau masukan teknologi, baik teknologi sederhana maupun teknologi modern. Lingkungan hidup binaan/buatan bersifat kurang beraneka ragam karena keberadaannya selalu diselaraskan dengan kebutuhan hidup.usaha manusia untuk memperpanjang usia lingkungan hidup dikenal dengan penciptaan lingkungan hidup buatan yaitu berusaha untuk memodifikasi ataumengelola lingkungan hidup tujuan agar lingkungan hisup dapat normal kembali seperti semulanya yaitu memiliki keseimbangan ekologi.

3.Lingkungan hidup sosial
Lingkungan hidup sosial terbentuk karena adanya interaksi sosial dalam masyarakat. Lingkungan hidup sosial ini dapat membentuk lingkungan hidup binaan tertentu yang bercirikan perilaku manusia sebagai makhluk sosial. Hubungan antara individu dan masyarakat sangat erat dan saling mempengaruhi serta saling tergantung.

Berdasarkan kualitas lingkungan dibedakan atas 3, yakni:
1. Lingkungan biofisik  terdiri dari komponen-komponen lingkungan hidup alamiah, yaitu biotik dan abiotik yang saling mempengaruhi satu sama lain.
2. Lingkungan sosial ekonomi adalah lingkungan manusia dan hubungan antar sesamanya guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. Lingkungan budaya  adalah segala kondisi, baik berupa materi (benda) maupun non materi yang dihasilkankarena budi daya oleh manusia Pengertian baku mutu lingkungan hidup menurut UU No. 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
 Fungsi lingkungan hidup
            Dengan kemampuan yang dimilikinya, manusia tidak hanya dapat menyesuaikan diri. Akan tetapi, manusia juga dapat memanfaatkan potensi lingkungan untuk lebih mengembangkan kualitas kehidupannya. Bagi manusia, selain sebagai tempat tinggalnya, lingkungan hidup juga dapat dimanfaatkan sebagai:
1. media penghasil bahan kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan;
2. wahana bersosialisasi dan berinteraksi dengan makhluk hidup atau manusia lainnya;
3. sumber energi;
4. sumber bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kelangsungan hidup manusia; serta
5. media ekosistem dan pelestarian flora dan fauna serta sumber alam lain yang dapat dilindungi untuk dilestarikan.
            Menurut pakar lingkungan Wipenny, ada fungsi fundamental dari lingkungan, yaitu
·         Lingkungan dipandang sebagai tempat untuk menopang kehidupan
·         Lingkungan sebagai pemasok bahan dasar
·         Lingkungan sebagai tempat mengabsorbsi.

C. Kualitas Lingkungan Untuk Kelangsungan Hidup
            Secara sederhana kualitas lingkungan hidup dapat diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia disuatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang betah/ kerasan tinggal ditempatnya sendiri.
Kualitas lingkungan hidup dapat diukur dengan kriteria sebagai berikut :
1. Derajat dipenuhinya kebutuhan untuk hidup sebagai makhluk hayti. Kebutuhan ini bersifat mutlak, yang didorong oleh keinginan manusia untuk menjaga kelangsungan hidup hayatinya. Kelangsungan hidup hayati tidak hanya menyangkut dirinya, melainkan juga masyarakatnya dan terutama kelangsungan hidupnya sebagai jenis melalui keturunannya. Kebutuhan ini terdiri atas udara dan air yang bersih, pangan, kesempatan untuk mendapatkan keturunan serta perlindungan terhadap serangan penyakit dan sesama manusia.
2. Derajat dipenuhinya kebutuhan untuk hidup manusiawi. Kebutuhan hidup ini bersifat relatif, walaupun ada kaitannya dengan kebutuhan hidup jenis pertama di atas. Pada kondisi iklim Indonesia, rumah dan pakaian misalnya, bukanlah kebutuhan mutlak untuk dipenuhi segera tetapi termasuk dalam kelompok kebutuhan primer.
Kelangsunagn hidup manusia tergantung dari kebutuhan lingkungan hidupnya. Lingkungan hidup di bumi tidak semata-mata sebagai sumber daya yang harus dieksploitasi, melainkan sebagai tempat hidup yang mensyaratkan adanya keserasian antara manusia dengan lingkunagn hidupnya.
Kualitas lingkungan hidup dapat diukur dengan menggunakan kualitas hidup secra acuan,yaitu dalam lingkungan yang berkualitas tinggi terdapat potensi untuk berkembangnya hidup dengan kualitas yang tinggi. Kualitas lhidup ditentukan oleh tiga komponen :
1. Derajat dipenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati.
2. Derajat dipenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup manusiawi.
3. Derajat kebebasan untuk memiliki.
Kemampuan lingkungan untuk memasok sumber daya dan untuk mengasimilasi zat pencemar serta ketegangan sosial adalah terbatas. Batas kemampuan itu disebut daya dukung. Kecenderungan yang sekarang terjadi ialah kenaikan kualitas hidup disertai oleh kenaikan konsumsi sumber daya dan pencemaran serta naiknya ketegangan sosial. Jika kecenderungan itu terus berlangsung, pada suatu ketika daya dukung lingkungan harus terlampaui. Konsekuensi ini ialah terjadinya kehancuran kehidupan manusia. Untuk menghindari kehancuran ini haruslah diusahakan agar kenaikan kualitas hidup terjadi bersamaan dengan penurunan konsumsi sumber daya dan pencemaran. Hal ini hanya dapat terjadi, apabila kualitas hidup kita tidak hanya bertumpu pada materi saja, melainkan juga pada non materi seperti, seni, budaya, filsafat, dan ilmu yang juga akan berfungsi untuk mengubah ketegangan sosial menjadi infornasi soaial untuik perkembangan masyarakat dan bangsa.

D.Hubungan lingkungan hidup dengan manusia
            Manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Ia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Ia membentuk dan terbentuk oleh lingkungan hidupnya. Manusia seperti ia adanya, yaitu yang disebut fenotipe, adalah perwujudan yang dihasilkan oleh interaksi sifat keturunannya dengan faktor lingkungan.di dalam ekosistem,tempat hidup manusia merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari unsur-unsur lainnya.kelangsungan hidup manusia tergantung dari keserasian ekosistemnya,karena ekosistem itu terbentuk olah hubungan timbale balik antara manusia dengan lingkungan hidupnya:untuk menjaga keserasian hubungan dengan lingkungan hubungan lingkungan hidupnya.manakala keserasian hubungan manusia dengan lingkungannya terganggu,akan terganggu pula kesejahteraan manusia.
             Dobzhansky, seorang ahli ilmu keturunan terkenal, malahan menyatakan, gen menentukan tanggapan apa yang akan terjadi terhadap faktor lingkungan. Jadi menurutnya, gen bukanlah penentu sifat, melainkan penentu reaksi atau tanggapan terhadap lingkungan..
Hubungan antara manusia dengan lingkungan hidup nya adalah sirkuler. Kegiatannya, apakah sekedar bernafas atau membendung sungai, sedikit atau banyak akan merubah lingkungannya. Perubahan pada lingkungan itu pada gilirannya akan mempengaruhi manusia. Misalnya, seseorang yang bekerja dalam sebuah ruangan kecil yang tertutup. Dengan pernapasannya ia akan mengurangi kadar gas oksigen dalam udara di kamar itu dan menambah gas karbon dioksida. Pernapasannya juga menghasilkan panas, sehingga suhu dalam ruangan naik. Kenaikan suhu menstimulasi pembentukan keringat, sehingga hawa dalam ruangan itu menjadi tidak sedap. Dengan penurunan kadar gas karbon dioksida, kenaikan suhu dan bau keringat, menjadi pengaplah ruangan itu. Prestasi kerja orang itu akan menurun. Makin lama menurunlah kualitas lingkungan dalam kamar itu dan seiring dengan itu makin menurun pulalah prestasi orang itu.
Lingkungan hidup balk faktor biotik maupun abiotik berpengaruh dan dipengaruhi manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung. Daya dukung lingkungannya adalah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dalam kondisi alami, lingkungan dengan segala keragaman interaksi yang ada mampu untuk menyeimbangkan keadaannya. Namun tidak tertutup kemungkinan, kondisi demikian dapat berubah oleh campur tangan manusia dengan segala aktivitas pemenuhan kebutuhan yang terkadang melampaui Batas. Upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan, penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.
1. Pandangan Immanen dan Traseden
Didalam ekologi, manusia dipandang sama dengan makhluk hidup yang lain. Manusia tidak mementingkan dirinya sendiri, tetapi yang dipentingkan adalah keserasian hubungan antara manusia dan alam. Pandangan yang demikian dinamakan pandangan immanen.Dalam hal ini dimaksudkan selain manusia sebagai pemakai sumber daya alam dari linegkungan,manusia tetap menjaga keseimbangan sehinggan kualitas lungkungan untuk kesejahteraan manusia tidak menurun
Namun, saat ini manusia dipandang berada di luar alam. Pandangan yang demikian disebut pandangan yang transsenden.Manusia hanya memanfaatkan lingkungan hidup secara berlebihan tanpa memikirkan keserasiannya.manusia tidak mengelola lingkungan dengan baik sehingga keseibangan lingkungan terganggu.

2. Pengelolaan Tugas Manusia
Hakikat pengelolaan lingkungan hidup bukan hanya mengatur lingkungannya, tetapi didalamnya termasuk mengatur dan mengendalikan berbagai kegiatan manusia agar berlangsung dan berdampak dalam batas kemampuan dan keterbatasan lingkungan untuk mendukungnya. Manusia perlu secara rutin mengelola lingkungan hidup agar dapat memanfaatkannya secara optimal

E.Ciri-Ciri Lingkungan Hidup
Makhluk hidup tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya. Meskipun lingkungan bersifat mendukung atau menyokong kehidupan makhluk hidup, namun perlu diingat bahwa tidak semua lingkungan di muka bumi ini memiliki keadaan yang ideal untuk kehidupan makhluk hidup. Dalam hal ini, makhluk hidup yang bersangkutan harus dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya.
            Adapun yang menjadi cirri-ciri lingkungan hidup adalah
·          Adanya  habitat
Semua mahluk hidup mempunyai tempat hidup.tempat hidup disebut habitat.habitat dalam batas tertentu sesuai dengan persyaratan hidup mahluk yang menghuninya.
·         Adanya  mahlukhidup
kehidupan adalah fenomena atau perwujudan adanya hidup, yaitu keadaan yang membedakan organisme (makhluk hidup) dengan benda mati.Berbagai jenis organisme dapat ditemukan di dalam biosfer bumi. Ciri umum organisme-organisme tersebut—tumbuhan, hewan, fungi, protista, archaea, dan bakteri—ialah bentukan selberbahan dasar karbon dan air dengan pengaturan kompleks dan informasi genetik yang dapat diwariskan. Organisme-organisme tersebut melakukan metabolisme, mampu tumbuh dan berkembang, tanggap terhadap rangsangan, berkembang biak, dan beradaptasi terhadap lingkungannya melalui seleksi alam.
·         Adanya Interaksi
Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat.Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.



F. Hubungan Antara Manusia dan Lingkungan
      Manusia, seperti halnya semua makhluk hidup, berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya, dan sebaliknya manusia dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya (Sukmana, 2003). Menurut Soemarwoto (1997), manusia tidak dapat berdiri sendiri di luar lingkungan hidupnya. Oleh karena itu membicarakan manusia harus pula membicarakan lingkungan hidupnya. Manusia tanpa lingkungan hidup adalah abstraksi belaka.
      Berdasarkan pada pandangan Woodworth (dalam Gerungan, 1987; Sardjoe, 1994), maka hubungan antara individu dan lingkungan dapat dikategorikan ke dalam 4 jenis, yaitu:
(1) individu dapat bertentangan dengan lingkungannya;
(2) individu dapat menggunakan lingkungannya;
(3)  individu dapat berpartisipasi (ikut serta) dengan lingkungannya; dan
(4) individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
      Menurut Walgito (1994), hubungan antara individu dengan lingkungannya, terutama lingkungan sosial tidak hanya berlangsung searah dalam arti bahwa hanya lingkungan saja yang mempunyai pengaruh terhadap individu, tetapi antara individu dengan lingkungan terdapat hubungan yang saling timbal balik, yaitu lingkungan berpengaruh pada individu, dan sebaliknya individu juga mempunyai pengaruh pada lingkungan. Selanjutnya Walgito menjelaskan bahwa pola hubungan atau sikap individu terhadap lingkungannya dapat dikategorikan ke dalam tiga bentuk, yaitu:
(1)      Individu menolak lingkungannya
       Yaitu bila individu tidak sesuai dengan keadaan lingkungannya. Dalam keadaan demikian, individu dapat memberikan bentuk (perubahan) pada lingkungan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh individu yang bersangkutan.
(2)      Individu menerima lingkungann
  Yaitu apabila keadaan lingkungan sesuai atau cocok dengan keadaan individu. Dengan demikian individu akan menerima keadaan lingkungan tersebut.
(3)      Individu bersikap netral atau status quo
Yaitu apabila individu tidak sesuai dengan keadaan lingkungan, tetapi individu tidak mengambil langkah-langkah untuk merubah lingkungan. Dalam keadaan demikian, maka individu bersifat pasif terhadap lingkungan.
      Selanjutnya, Soekanto (1986)  menyatakan bahwa model-model hubungan organisme dalam suatu lingkungan hidup, baik disadari maupun tidak, dapat digolongkan menjadi:
(1)     Hubungan simbiosis, yakni hubungan timbal-balik antara organisme-organisme hidup yang berbeda spesiesnya. Bentuk-bentuk hubungan simbiosis adalah: (a) Parasistisme, dimana satu fihak beruntung sedangkan fihak lain dirugikan; (b) Komensalisme, dimana satu fihak mendapat keuntungan sedangkan figak lain tidak dirugikan; dan (c) Mutualisme, di mana terjadi hubungan saling menguntungkan.
(2)     Hubungan sosial yang merupakan hubungan timbal-balik antara organisme-organisme hidup yang sama spesiesnya. Bentuk-bentuknya adalah antara lain: (a) Kompetesi; dan (b) Kooperasi.
      Dalam melihat bagaimana hubungan antara manusia dan lingkungan, nampaknya perlu dikembangkan suatu konsep rekayasa lingkungan yang basisnya adalah kesadaran manusia akan lingkungan dam pembentukan perilaku (modifikasi perilaku) manusia yang ramah lingkungan. 




BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lingkungan Hidup, kata ini memiliki kepentingan besar dalam hidup kita.
Lingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai:
1. Daerah di mana sesuatu mahluk hidup berada.
2. Keadaan/kondisi yang melingkupi suatu mahluk hidup.
3. Keseluruhan keadaan yang meliputi suatu mahluk hidup atau sekumpulan mahluk.
Kombinasi dari berbagai kondisi fisik di luar mahluk hidup yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan kemampuan mahluk hidup untuk bertahan hidupPlanet bumi yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang biak memiliki keterbatasan-keterbatasan dalam mencukupi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Semua hewan dan tumbuhan cenderung untuk tumbuh bereproduksi dan mati, sampai dikurangi oleh pengaruh lingkungan, faktor yang mula-mula menghentikan pertumbuhan dan penyebaran dari organisme disebut faktor pembatas.
Hal ini terjadi pada makhluk hidup, sedangkan pada lingkungan hidup secara luas mempunyai keterbatasan. Lahan pertanian yang tadinya subur karena diolah terus menerus, maka kesuburannya menjadi berkurang. Sebagai akibat dari hal tersebut maka lahan itu mengalami penurunan kemampuan produksi ataupun yang disebut dengan deteriorasi lingkungan. Kondisi lingkungan yang dalam keadaan produktifitasnya optimal dan seimbang secara ekologi dikatakan dalam kodisi homeostatis

1 comment:

  1. salamnya... bahasa inggris aja.. dan lengkapi tulisan dengan penutup dan daftar pustaka

    ReplyDelete